korea by dewanti

Thursday, December 5, 2013

OSO Securities: Sentimen Positif Masih Kurang

Jakarta -Perdagangan kemarin (04/12) IHSG kembali mengalami tekanan jual. IHSG melemah sebesar 1,10% ke level 4,241.30 seiring dengan tekanan terhadap nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika, di mana Rupiah terdepresiasi sebesar 0.82%. IHSG masih terpengaruh oleh pelemahan bursa global yang menanti data tenaga kerja AS. Hampir semua sektor melemah, hanya sektor Agrikulture dan Pertambangan yang mampu menguat masing-masing sebesar 0.54% dan 1.43%. Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp78 miliar.
Perdagangan semalam bursa Wall Street diturup mixed dengan rata-rata terkoreksi. Indeks Dow Jones turun 0,16% ke level 15,889.77, Indeks S&P juga turun 0,13% menjadi 1,792.81, sedangkan indeks Nasdaq naik tipis 0,02% di level 4,038.00. Pelemahan Bursa Wall street tersebut di tengah rilisnya data ekonomi seperti: ADP Employment Change yang mengalami kenaikan sebesar 31.000 menjadi 215.000 serta data penjualan rumah baru yang naik menjadi 444.000 atau di atas estimasi 428.000. Namun demikian, penurunan bursa Wall Street didorong oleh data ISM-Non Manufacturing PMI yang mengalami penurunan dari 55,4 menjadi 53,9.
Pada hari ini kami perkirakan IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan masih melemah seiring minimnya sentiment positif dari dalam negeri terkait kasus korupsi yang berkaitan dengan pejabat tinggi RI. Namun potensi technical rebound dapat saja terjadi. Secara teknikal, IHSG seperti membentuk menyerupai black marubozu dan berada di area middle bolingger bands. Indikator MACD hampir membentuk golden cross dengan histogram negatif memendek, indikator stochastic berada di atas area oversold. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support 4219 – 4300 resistance. (detik.com)