korea by dewanti

Thursday, December 5, 2013

Ini Saran Bos Properti Australia Berdarah RI Agar Rupiah 'Perkasa' Lagi

Jakarta -Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam beberapa bulan terakhir terhempas ke level terendahnya yang sempat menembus angka Rp 12.000/US$. Kondisi ini menarik perhatian bos properti Australia berdarah Indonesia Iwan Sunito.
Menurut Iwan, Indonesia perlu mempermudah akses modal asing masuk ke Indonesia. Dengan masuknya modal asing, Iwan berpendapat akan banyak orang membutuhkan rupiah untuk ditransaksikan sehingga membuat nilai rupiah terangkat.
"Saya punya pandangan Indonesia harus mempermudah modal asing masuk dan mempermudah segala halnya gampang. Dengan masuknya asing banyak orang beli rupiah sehingga rupiah bisa naik," kata Iwan saat berbincang bersama detikFinance di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Rabu malam (4/12/2013).
Iwan berpendapat, sudah saatnya Indonesia mencari strategic partner (mitra strategis) untuk sama-sama mengembangkan bisnis di Indonesia.
"Menurut saya sudah waktunya Indonesia mencari strategic partner yang mau direkrut misalnya Crown Group masuk, kita diberikan fasilitas kayak di China," ujar dia.
Contoh lain, Iwan melanjutkan, kebutuhan sapi yang tinggi untuk masyarakat Indonesia. Hal itu bisa diatasi dengan membuka kuota impor sapi bagi Australia.
"Australia bisa suplai sapi lebih banyak lagi dari kuota tapi itu nggak dibuka kuotanya, padahal Indonesia kekurangan sapi sehingga harga naik terus, kalau suplai kurang harga naik terus tapi Australia mau suplai banyak nggak bisa karena kuota dibatasi," terangnya.
Iwan menambahkan, Indonesia harus realistis jika memang produksi sapi dalam negeri tidak akan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Australia mau suplai banyak nggak bisa karena kuota dibatasi karena untuk menjaga petani kita, tetapi kalau petani nggak siap masa nunggu siap jadi harus membawa dari luar negeri, transfer knowledge, ini membantu kita bagaimana rupiah kita bisa naik," tutupnya. (detik.com)