korea by dewanti

Thursday, December 5, 2013

Kiwoom Securities: Penurunan IHSG Mulai Melambat

Jakarta -Kurangnya berita-berita pendukung belum dapat memperbaiki sentimen. IHSG kembali melemah dengan adanya minat jual asing kemarin. Namun, terbentuknya gap turun berpotensi memperlambat penurunan ini. Sehingga, kami memperkirakan IHSG akan bergerak mixed di area negatif hari ini.
 
GIAA – Pinjaman bank
PT Garuda Indonesia (GIAA) mendapat fasilitas pinjaman sindikasi perbankan dengan tenor 3 tahun yang dipimpin oleh PT Bank Central ASIA (BBCA) senilai US$ 200 Juta. Pinjaman tersebut akan digunakan untuk mendukung modal kerja. Beberapa waktu lalu GIAA juga berhasil mendapat komitmen pinjaman senilai US$ 1.7 Miliar dari Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) dengan tenor 10-12 tahun yang akan digunakan untuk mendanai sale and lease back 5 unit pesawat Boeing 777-300ER dan 6 unit Airbus A320 untuk Citilink.
 
INDF – Ekspansi ke Serbia
PT Indofood Sukses Makmur (INDF) akan membangun pabrik mi instan di kawasan industri Indjija, Serbia dengan nilai investasi pabrik sebesar Rp 175 Miliar diatas lahan seluas 50,000 m². Pembangunan pabrik mi instan akan dimulai pada musim semi 2014 dan ditargetkan selesai pada awal 2015. Penandatangan akuisisi lahan telah dilakukan pada 29 November 2013. Sebelumnya, sejak tiga tahun lalu Grup Salim & Wazaran telah mendirikan Indo Srbija Food yang berperan sebagai importir dan distributor produk Indomie untuk negara Serbia, Macedonia, Bulgaria, dan Rumania.
 
PSAB – Belanja modal 2014
Manajemen PT J Resources Asia Pasifik (PSAB) mengalokasikan dana belanjamodal tahun depan senilai US$ 50 Juta, turun dibandingkan dengan alokasi US$ 100 Juta tahun ini karena pembangunan smelter emas telah selesai tahun ini. PSAB membangun dua unit smelter emas di Bakan (Sulawesi Utara) dan Seruyung (Kalimantan Utara) dengan nilai US$ 200 Juta yang akan mulai beroperasi tahun depan, meningkatkan kapasitas produksi menjadi 200,000 ounce per tahun dari 70,000 ounce per tahun saat ini. Dengan beroperasinya kedua smelter emas tersebut pendapatan PSAB tahun depan diperkirakan naik hingga tiga kali lipat dibandingkan dengan pendapatan tahun ini.
 
TINS – Kelola lahan Koba Tin
PT Timah (TINS) akan mengelola areal tambang timah bekas PT Koba Tin pada 2014. TINS menargetkan perusahaan patungan bersama tiga badan usaha milik daerah (BUMD) Bangka Tengah, Bangka Selatan, dan Bangka Belitung dapat terbentuk sebelum akhir tahun 2013. Kegiatan operasional di tambang bekas Koba Tin mundur dari target awal yang ditarget pada tahun ini karena TINS dan pihak Kementerian ESDM menunggu mana yang lebih dulu antara pembentukan perusahaan patungan dan penerbitan izin. ESDM meminta pembentukan perusahaan patungan terlebih daulu dan TINS menunggu penerbitan izin usaha pertambahan khusus (IUPK). Berdasarkan hasil pertemuan dengan pemerintah, TINS setuju untuk membentuk anak perusahaan terlebih dahulu. (detik.com)