INILAHCOM, Jakarta - PT Kimia Farma TBK (KAEF) mendanai pembangunan pabrik bahan baku garam sebesar Rp28 miliar.
Dirut PT Kimia Farma, Rusdi Rusman menilai pendanaan sebesar Rp28 miliar sangat kecil. Tetapi bisa menghentikan impor untuk garam farmasi.
"Nilai investasi 28 miliar sudah bisa menghentikan garam farmasi dan garam pangan. 6 ribu ton dan 320 ribu ton," ujar Rusdi usai MoU dengan PT Garam di Kementerian BUMN, Selasa (22/4/2014)
Ia juga mengatakan, pembangunan pabrik bahan baku garam farmasi ini dapat menghemat devisa. "Efisiensi devisa untuk 3ribu ton 2,5 juta USD, untuk garam farmasi saja untuk garam pangan 2 miliar USD," katanya.
Selain itu, Rusdi menjelaskan nantinya pabrik bahan baku Garam yang berlokasi di Jombang, Jawa timur ini akan mulai produksi di akhir tahun .
"Mulai produksi akhir tahun ini paling lambat awal tahun depan. Garam farmasi dan pangan mulai tahun depan diusahakan tahun depan tak perlu impor lagi," jelasnya.