korea by dewanti

Tuesday, April 22, 2014

Kimia Farma Upayakan Bahan Baku Obat Lokal

INILAHCOM, Jakarta - PT Kimia Farma (Persero) Tbk menggandeng PT Garam (Persero) sebagai salah satu kemandirian bahan baku obat dalam negeri.
"Sehingga, menjadi tonggak kemandirian bahan baku obat, mulai dari garam dan akan dikembangkan terus," ujar Dirut PT Kimia Farma Tbk (KAEF) Rusdi Rusman saat kerja sama PT Kimia Farma Tbk dan PT Garam di Kementerian BUMN Jakarta, Selasa (22/4/2014).
Selama ini bahan baku obat hampir 95 persen impor dari Thailand, India, China, Australia, Selandia dan Jerman. Untuk itu, BUMN Farmasi ini akan membangun pabrik di Jawa Timur yang dapat berproduksi pada tahun depan yang dapat menghasilkan sekitar 6000 ton garam untuk farmasi yang selama ini import.
"Kita bangun pabrik, awal tahun depan bisa produksi 6.000 ton, bisa produksi (obat) sendiri, 320 ribu untuk bahan pangan ini juga diimpor," jelasnya.
Sementara itu, Dirut PT Garam, Yulian Lintang mengaku hal ini babak pertama untuk memulai untuk tidak impor 100 persen dari manapun. Bahkan, 60 ton garam untuk Coca Cola dari China belum disetujui. "100 persen mensuppor bahan baku yang diminta," ucapnya.
Sedangkan, Menteri BUMN, Dahlan Iskan mendukung penuh adanya kerja sama ini terealisasi sejak 3 bulan lalu. "Kita putuskan, BUMN yang melaksanakan, ada 12 temuan, terima kasih semua tanpa tekad kalian berdua tak akan terealisir karen aimpor itu enak sekali," tuturnya.