Jakarta -Aksi beli yang terjadi dalam beberapa hari sebelumnya mulai terlhat berkurang. Seperti biasanya, sebagian pelaku pasar pun memanfaatkan kenaikan yang terjadi sebelumnya untuk profit taking. Akibatnya, IHSG pun kehilangan tenaga untuk melanjutkan penguatannya dan utang gap atas di level 4829-4906 pun tidak sampai tertutup secara sempurna. Meski demikian, IHSG akhirnya masih dapat ditutup di zona hijau. Padahal di sesi awal, laju nya sudah cukup baik dengan bertahan di zona hijau namun, terimbas pelemahan pada sejumlah bursa saham Asia. Apakah laju IHSG yang sempat melemah dapat dikatakan karena tidak disambangi oleh JKW? Rasanya agak lebaayyy jika menggunakan alasan tersebut sehingga membuat korelasi pasar dan sentimen menjadi tidak rasional. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4893,23 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4863,01 (level terendahnya) jelang preclosing sesi 1 dan berakhir di level 4864,84. Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pada perdagangan Rabu (15/4) IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4854-4860 dan resisten 4875-4884. Three inside up diakhiri dengan pembentukan shooting star di atas middle bollinger band (MBB). MACD melandai dengan histogram negatif yang memendek. RSI, Stochastic, dan William's %R tertahan rebound. Laju IHSG sempat bertahan di atas kisaran target support (4800-4850) sehingga tidak membuka peluang pelemahan lebih dalam. Akan tetapi, bila sentimen yang ada kurang mendukung dan pelaku pasar lebih memilih untuk take profit maka IHSG pun berpeluang berbalik melemah sehingga utang gap atas di level 4829-4906 menjadi sulit untuk ditutup.(detik.com)