Jakarta -Positifnya laju bursa saham Asia setelah terimbas laju bursa saham AS yang menghijau pasca rilis kenaikan data markit manufacturing PMI dan existing home sales nya memberikan imbas positif bagi laju IHSG. Padahal laju IHSG sempat terpelanting ke zona merah dengan mulai adanya aksi profit taking setelah IHSG mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir. Meski berakhir positif namun, secara intraday laju IHSG cenderung sideways dalam rentang yang cukup sempit. Beruntungnya masih berlanjutnya kenaikan saham-saham pertambangan seiring kenaikan harga komoditas logam serta dibarengi dengan berbalik positifnya saham-saham perkebunan dan konsumer mampu mempertahankan IHSG di zona hijaunya. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4977,50 (level tertingginya) jelang akhir sesi 1 dan menyentuh level 4959,17 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 4973,06. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pada perdagangan Senin (24/5) IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4943-4964 dan resisten 4978-4987. Drgonfly doji di atas middle bollinger band (MBB ). MACD bertahan naik dengan histogram positif yang memanjang. RSI, Stochastic, dan William's %R mencoba bertahan naik. IHSG sempat hampir masuk dalam target support (4920-4958) meski, juga hampir menyentuh target resisten (4978-4985). Tertahannya kenaikan ini menunjukkan mulai adanya aksi profit taking setelah kenaikan 2 hari. Tentu ini akan mengganggu kenaikan lanjutan IHSG jika aksi tersebut berlanjut. IHSG pun diperkirakan variatif naik terbatas.(detik.com)