Jakarta -IHSG masih dalam laju pelemahannya setelah pelaku pasar turut merespon negatif hasil rapat FOMC yang mensinyalkan akan adanya pengurangan pembelian obligasi AS dalam beberapa bulan ke depan dan terimbas pelemahan laju bursa saham Asia setelah rilis pre-HSBC manufacturing PMI China menunjukkan adanya penurunan. IHSG yang sedang mencoba untuk keluar dari tren pelemahan menjadi berkurang peluangnya dengan maraknya sentimen-sentimen negatif sehingga memicu adanya aksi jual, termasuk laju nilai tukar Rupiah yang masih betah dalam tren penurunannya membuat pelaku pasar semakin kehilangan mood. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4338,15 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4300,13 (level terendahnya) di pertengahan sesi kedua dan berakhir di level 4326,21. Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Jumat (22/11) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4285-4312 dan resistance 4358-4362. Berpola menyerupai three outside down di atas lower bollinger bands (LBB). MACD kembali menurun dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic gagal bertahan upreversal. Laju IHSG banyak berada di bawah target support (4358-4383) yang memberi gambaran masih besarnya aksi jual yang terjadi. Bahkan IHSG telah menembus garis ketahanan support sehingga membuat IHSG berpeluang melanjutkan pelemahannya. (detik.com)