korea by dewanti

Tuesday, December 3, 2013

IHSG Punya Potensi Kembali Menguat

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin melonjak 65 poin didorong sentimen positif yang datang dari dalam negeri. Inflasi yang terkendali dan surplus membuat investor berani berburu saham.
Mengakhiri perdagangan awal pekan, Senin (1/12/13), IHSG ditutup melonjak 65,541 poin (1,54%) ke level 4.321,977. Sementara Indeks LQ45 ditutup melompat 14,864 poin (2,11%) ke level 719,749.
Semalam Wall Street berakhir negatif menyusul jatuhnya harga komoditas yang membuat saham-saham tambang berguguran. Investor juga mulai mengambil untung atas reli saham-saham dalam delapan pekan terakhir ini.
Pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat, Indeks Dow Jones berkurang 77,64 poin (0,48%) ke level 16.008,77. Indeks Standard & Poor's 500 melemah 4,91 poin (0,27%) ke level 1.800,90. Indeks Komposit Nasdaq jatuh 14,63 poin (0,36%) ke level 4.045,26.
Hari ini IHSG diperkirakan punya potensi kembali menguat didorong menguatnya nilai tukar rupiah dan minat beli investor asing. Sentimen negatif dari Wall Street bisa menghambat laju IHSG.
 
Pergerakan bursa-bursa di regional pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 menguat 68,61 poin (0,38%) ke level 15.723,68. 
  • Indeks KOSPI berkurang 5,45 poin (0,27%) ke level 2.025,33. 
Rekomendasi untuk perdagangan saham pagi hari ini:
 
Mandiri Sekuritas
Pasar saham AS ditutup melemah, jelang rapat FOMC Meeting The Fed pekan depan. Dini hari tadi, Dow Jones Industrial Average tercatat melemah –o,48% ke level 16.008,51, sementara S&P 500 juga turun sebesar -0,27% ke posisi 1.800,90. Sedangkan indeks saham Asia, pagi ini dibuka mixed. Indeks Nikkei 225 di Jepang dibuka naik sebesar +0,46% ke 15.727,86. Sementara indeks KOSPI Composite di Korea Selatan dibuka melemah -0,38% ke 2.023,05. Dari pasar komoditas, harga minyak mentah WTI Crude Oil melanjutkan kenaikannya sebanyak +0,10% ke level US$93,91 per barel. Sedangkan harga emas Comex justru melemah -0,01% ke posisi 1.221,90 per troy ounce pada perdagangan semalam. Dari dalam negeri, data inflasi dan neraca perdagangan Indonesia dirilis positif dan memberikan sentimen penguatan bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Di sisi lain, penguatan rupiah dan aksi beli investor asing juga membuat pasar modal domestik diwarnai optmisme. Di tengah kondisi itu, Analis Teknikal Mandiri Sekuritas memperkirakan IHSG berpotensi untuk melanjutkan kenaikan. Pergerakan IHSG akan berada di level resistance 4.346 dan support kuat pada 4.280.
 
KDB Daewoo Securities
Pada perdagangan kemarin IHSG ditutup naik +65.54 poin (+1.54%) ke 4,321.98 dengan jumlah transaksi sebanyak 10.6 juta lot atau setara dengan Rp4.6 triliun.
Pergerakan sektor-sektor IHSG a.l sektor agricultural (+1.25%), sektor basic-industries (+2.10%), sektor construction and property (+4.90%), sektor consumer goods (+1.93%), sektor finance (+1.40%), sektor infrastructure (+0.63%), sektor mining (+0.50%), sektor misc-industries (+2.15%), dan sektor trade (+0.75%).
Tercatat sebanyak 198 saham mengalami penguatan, 74 saham mengalami penurunan, 74 saham tidak mengalami perubahan dan 139 saham tidak diperdagangkan sama sekali.
Saham-saham yang menempati top gainers a.l. BBRI (+3.36%), ASII (+2.40%), BBCA (+1.55%), GGRM (+4.86%), dan UNVR (+1.69%). Sementara itu, saham-saham yang menempati top losers a.l. LPPF (-4.76%), EXCL (-3.00%), MAYA (-13.89%), TOWR (-2.80%), dan SCMA (-1.75%).
Asing tercatat melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp11 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli a.l. BBRI, SMGR, BBNI, SMRA, dan CTRA. Mata uang Rupiah terapresiasi 11,770 per Dollar AS.
Secara teknikal kenaikan IHSG kemarin mendekati resistance yang cukup kuat, di antaranya MA 20 dan MA 60, resistance PSAR juga resistance fibonacci di 4427, MACD masih berada di teritori negative namun memberikan potensi goldencross, sehingga untuk hari ini kami perkirakan masih akan mengalami kenaikan lanjutan. Dengan support 4,191 dan resistance 4,427. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah: BWPT, PTPP, SMRA. (detik.com)