New York -Pasar saham Wall Street berakhir negatif menyusul jatuhnya harga komoditas yang membuat saham-saham tambang berguguran. Investor juga mulai mengambil untung atas reli saham-saham dalam delapan pekan terakhir ini.
Sudah beberapa perdagangan terakhir ini Wall Street terus-terusan cetak rekor tertinggi. Pada perdagangan kali ini juga hampir saja rekor baru terpecahkan kembali jika bukan karena aksi ambil untung menjelang penutupan perdagangan.
Lonjakan harga saham dalam beberapa pekan terakhir ini didorong harapan akan berlanjutnya stimulus The Federal Reserve. Indeks S&P 500 melaju delapan pekan berturut-turut, reli terpanjangnya sejak terakhir kali pada November 2003 sampai Januari 2004,
Sejak awal tahun ini Indeks S&P 500 sudah menguat 27%. Indeks Dow dan S&P 500 sudah beberapa kali menembus level tertingginya sepanjang masa.
"Kita tidak melihat adanya aksi ambil untung gede-gedean, tapi kita juga tak mau terjun ke pasar dengan kedua kaki sekaligus, makanya melihat situasinya sekarang ini belum ada lagi katalis penggerak," kata John Norris, managing director dari Oakworth Capital Bank di Birmingham, Alabama, dikutip Reuters, Selasa (3/12/2013).
Pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat, Indeks Dow Jones berkurang 77,64 poin (0,48%) ke level 16.008,77. Indeks Standard & Poor's 500 melemah 4,91 poin (0,27%) ke level 1.800,90. Indeks Komposit Nasdaq jatuh 14,63 poin (0,36%) ke level 4.045,26. (detik.com)