korea by dewanti

Friday, December 13, 2013

Bisnis Syariah Bakal Melambat di Tahun 2014

Jakarta -Pertumbuhan bisnis berlabel syariah diproyeksi menurun di tahun depan khususnya pada sektor perbankan dan keuangan. Walaupun menurun, bisnis syariah tetap memiliki daya tahan kuat menghadapi krisis.
"2014 menjadi tantangan bagi kita semua karena pada ekonomi tingkat global belum ada tanda-tanda membaik. Amerika masih menata ekonominya, ini masih bergulir dan Eropa masih disibukkan beberapa isu ekonomi," kata Ketua Umum Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Muliaman D. Hadad saat acara "Sharia Economic Outlook 2014" di Ruang Auditorium Gedung BEI, Jakarta, Jumat (13/12/2013).
Muliaman menjelaskan, secara optimistis perbankan syariah Indonesia diproyeksi masih akan bertumbuh hingga 50,7%, namun secara pesimistis pertumbuhannya hanya di angka 34,7%.
Dengan pertumbuhan secara optimistis, Muliaman menyebutkan, perbankan syariah diprediksi akan mengalami pertumbuhan aset sebesar 50,7%, pertumbuhan DPK sebesar 47,46%, dan pertumbuhan pembiayaan sebesar 55,61%.
"Itu angka-angka optimistis dengan asumsi bahwa perekonomian Indonesia bisa segera bangkit dari berbagai masalah yang terjadi di tahun 2013," ujar dia.
Muliaman menjelaskan, menurunnya proyeksi di tahun depan tak lain karena kondisi keuangan global yang diprediksi akan berimbas kepada industri perbankan syariah. Namun, kata Muliaman, selama 20 tahun beroperasi di Indonesia, perbankan syariah memiliki daya tahan terhadap gejolak pasar keuangan global.
"Di antara proyeksi penurunan itu, ada kabar baik yaitu diperkirakan pangsa pasar perbankan syariah pada akhir tahun ini bisa menembus angka 5%. Bulan Juli kemrin saja sudah 4,67%," kata Muliaman.