INILAH.COM, Singapura - Bursa saham Asia bergerak mixed pada perdagangan Jumat (13/12/2013). Yen melemah dan merebaknya spekulasi tapering off The Fed pada pertemuan pekan depan.
Pada perdagangan Kamis (12/12/2013) indeks Dow Jones menyentuh level terendah. Padahal data penjualan ritel di atas ekspektasi. Namun jusru meningkatkan spekulasi pengurangan stimulus Fed pada pertemuan 17-18 Desember 2013.
"Ini kisah penguatan pertumbuhan ekonomi AS. Hal ini memicu hati-hati dan aksi jual investor lebih mendominasi perdagangan pekan terakhir menjelang pertemuan FOMC Fed pekan depan," demikian analis Credit Agricole dalam catatannya seperti mengutip cnbc.com.
Indeks Nikkei naik karena pelemahan yen ke posisi terendah dalamlima tahun terakhir terhadap euro dan dolar AS. Eksportir mengalami keutnungan dari mata yang yang lebih murah.
Saham unggulan eksportir seperti Fanuc naik 1,4 persen, saham Nikon naik 0,7%, saham Fas Retailing naik 2,4 persen. Apalagi kabinet Jepang menyetujuio US$53 miliar sebagai stimulus baru. Hal ini untuk meredam dampak kenaikan pajak penjualan pada April mendatang.
Indeks Nikkei naik 0,4% ke 15.403,11. Penguatan juga terjadi pada indeks ASX 0,7% di Sydney setelah menyentuh posisi terendah dalam empat bulan terakhir. Saham penambang emas turun seteah harga emas turun 3 persen. Saham Evolusi Mining turun 4,3 persen dan Kingsgate naik 3,6 presen.
Sementara indeks Shanghai melemah 0,3% ke posisi terendah dua pekan terakhir. Investor menunggu target pertumbuhan ekonomi tahun 2014 dari konferensi perencaaan ekonomi China. Sementara saham Hang Seng naik 0,2%.
Pelemahan juga terjadi pada indeks Kospi di Seoul dalam dua hari perdagangan berturut-turut. Saham Samsung Electronics dan Saham KIA Motors melemah 1 persen.