INILAH.COM, New York - Bursa saham AS berpotensi menguat pada perdagangan Kamis (12/12/2013). Investor menunggu data penjualan ritel di bulan November 2013.
Ekonom memprediksi penjualan ritel akan naik 0,3% dari bulan Oktober yang telah naik 0,4%. Data ekonomi yang akan keluar juga tentang klaim pengangguran di awal bulan ini. Selain itu data persediaan bisnis di bulan Oktober dan harga ekspor impor di bulan November 2013. Demikian mengutip marketwatch.com.
Namun kekhawatiran terhadap tapering off the Fed masih membebani pasar. Dengan kesepakatan anggaran AS kemarin yang memungkinkan Fed mengambil langkah segera melakukan pengurangan stimulus moneter dari US$85 miliar per bulan. Hal inilah yang menghantui pasar menjelang pertemuan Fed pada 17-18 Desember 2013 pekan depan.
Pada Selasa (10/12/2013) kemarin Senat AS menyepakati untuk memangkas anggaran rutin dan tingkat defisit sebesar US$23 miliar selama dua tahun ke depan. Namun kesepakatan ini masih memerlukan voting dari senat dan DPR.
"Spekulasi tapering off akan terus mendominasi perdagangan dan pikiran kita saat ini. Selain itu tentang kesepakatan anggaran AS yang terus memberi tekanan. Kesepakatan tersebut memicu volatilitas pasar," kata Jim Reid dan Anthony Ip dari Deutsche Bank.
Sementara bursa AS melemah pada Rabu (11/12/2013) ke level terendah dalam sebulan terakhir. Investor merespon kesepakatan anggaran di Kongres AS yang dapat memicu The Fed segera mengurangi stimulus moneternya.
Indeks S&P melemah 1,1 persen ke 1.782,22.Untuk indeks Dow Jones melemeah 0,8% ke 15.843,53. Indeks Nasdaq kehilangan 1,4 persen menjadi 4.003,81. Anggota Senat AS dari Demokrat dan Republik sepakat mengurangi belanja rutin dan menyesiakan US$23 miliar untuk mengurangi defisit dua tahun ke depan.