New York -Saham-saham di Wall Street kembali kena koreksi setelah data ritel Amerika Serikat (AS) naik tinggi di November. Data ekonomi yang positif itu malah memicu kekhawatiran akan dikuranginya stimulus oleh The Federal Reserve.
Aksi profit taking membuat banyak saham terkena koreksi, apalagi saham-saham ini sudah naik cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir. Indeks S&P 500 saja sudah dalam jalur untuk mencetak performa tahunan terbaiknya dalam satu dekade terakhir.
"Aktivitas akhir tahun ini akan diwarnai oleh banyak data-data ekonomi," kata Drew Wilson, analis dari Fenimore Asset Management di Cobleskill, New York, dikutip Reuters, Jumat (13/12/2013).
Ia mengatakan, saat ini pelaku pasar sedang ketakutan program stimulus The Fed akan dikurangi. Semuanya terus menebak-nebak kapan stimulus ini dikurangi terutama jika muncul berita soal data ekonomi AS.
"Pelaku pasar tidak yakin bagaimana harus bersikap ketika dapat berita bagus atau buruk," ujarnya.
Pada penutupan perdagangan Kamis waktu setempat, Indeks Dow Jones melemah 104,10 poin (0,66%) ke level 15.739,43. Indeks S&P 500 berkurang 6,72 poin (0,38%) ke level 1.775,50. Indeks Komposit Nasdaq menipis 5,41 poin (0,14%) ke level 3.998,403. (detik.com)