INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (13/12/2013) diprediksi melemah. Semakin terbukanya tapering Fed jadi pemicunya.
Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, akhir pekan ini, tekanan negatif pada rupiah berpotensi berlanjut. Menurut dia, spekulasi tapering The Fed semakin terbuka lebar.
Khususnya, kata dia, jika data tingkat belanja konsumen AS menunjukkan pertumbuhan di atas 1% selama November 2013. "Karena itu, kemungkinan rupiah akan melemah untuk menguji 12.100 dan level penguatannya sudah terbatas di level 11.975 ," katanya kepada INILAH.COM.
Semalam juga, kata dia, sudah diekspektasikan adanya voting dari DPR AS mengenai kesepakatan anggaran bipartisan. "Jika disetujui, selanjutnya tinggal menunggu konfirmasi voting dari Senat AS pekan depan," ujarnya.
Jadi, dia menegaskan, sentimennya masih positif untuk dolar AS seiring adanya optimisme terhindarnya shutdown pemerintah AS yang juga memperkuat alasan tapering selain data-data AS yang diperkirakan positif.
Sementara itu, Christian menjelaskan, soal dipertahankannya BI rate di level 7,5% dinilai pasar masih sesuai ekspektasi sehingga pasar mengacu pada faktor ekternal. "BI sendiri saat ini semakin terjepit untuk kembali menaikkan suku bunga acuan. Sinyalnya belum cukup jelas untuk BI rate, masih tergantung data selanjutnya seperti penyusutan tekanan defisit current account," papar dia.
Sinyal kenaikan BI rate masih mixed. BI menyebutkan akan mengamati rencana tapering The Fed. "BI kemungkinan akan menaikan suku bunga jika nanti terjadi perubahan dalam tren ekonomi global dan pasar keuangan jika terjadi tapering yang lebih awal," ungkap dia.
Dari pernyataannya, BI juga masih akan berupaya memperkuat nilai tukar rupiah dengan mengimplementasikan kesepakatan repo di antara beberapa bank. "Selain itu, BI juga menambah ekspansi perjanjian Swap bank-bank sentral lain dengan BI," imbuhnya.
Asal tahu saja, kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (12/12/2013) ditutup melemah 25 poin (0,20%) ke posisi 12.010/12.035 dari posisi sehari sebelumnya 11.985/11.995.
Sepanjang perdagangan, rupiah mencapai level terlemahnya 12.040 setelah mencapai level terkuatnya 11.995 per dolar AS dari posisi pembukaan 12.000.